Sejarah Tari Eko Prawiro
Tari Eko Prawiro adalah sebuah tarian
yang menggambarkan tentang kegagahan sekelompok prajurit yang sedang
berlatih perang, dimana para prajurit ini sangat mahir menggunakan
pedang dan tameng.
Tari
Eko Prawiro merupakan tarian Jawa Gaya Surakarta yang pada dasarnya
tarian ini mengikuti 3 teknis Gaya Surakarta yaitu wiraga (kemantapan),
wirama (kesesuaian gerak dan irama) dan wirasa (ungkapan jiwa). Selain
ketiga aturan diatas tadi tarian gaya Surakarta juga mengikuti hasta
sawanda yang artinya delapan aturan yang digunakan untuk bekal menjadi
seorang penari yang baik diantaranya pancake (posisi), pancat (aturan
gerak), ulat (ekspresi), lulud (penyatuan gerak dan gendhingnya), wiled
(kebenaran gerak tari), luwes (tidak kaku), wirama (pengiring tarian),
gendhing (irama tarian).
Berdasarkan
bentuk penyajiannya Tari Eko Prawiro ini merupakan tarian tunggal, tapi
seiring dengan perkembangan jaman, tarian ini dikareografikan menjadi
tarian kelompok, dimana disini dituntut keseragaman gerak yang tinggi
agar pertunjukannya lebih dinamis dan indah. Para penari harus
menyamakan presepsi akan tariannya sehingga pementasan terlihat kompak,
serasi satu sama lainnya.
Gerak Tari Eko Prawiro
Gerak tarian ini sangat sederhana, dimana pola lantainya dibuat simetris dengan banyak menghadap kedepan, dimana komposisinya ada bawah, tengah dan atas. Ragam geraknya antara lain, trecet yaitu gerakan kedua kaki membuka bergerak kesamping kanan dan kiri, tangan kiri kambang dengan membawa tameng serta tangan kanan membawa pedang. Kemudian dilanjutkan gerak balik kanan (menghadap kedepan) dan gerakan terakhir adalah sabetan pedang.
Kostum Tari Eko Prawiro
Busananya
menggunakan iket kepala dengan warna merah dan emas dengan irah-irah
dari kain wol warna hitam, sumping yang di kombinasi dengan warna putih
dan merah dari kaon wol, kalung kace, klat bahu, gelang tangan, jarik
dengan motip gordo, sampur, epek timang, boro saimir, uncal, sabuk,
celana cindhe, gelang kaki. Sedangkan propertinya menggunakan pedang dan
tameng. Riasan yang digunakan menggunakan riasan karakter make up yang
membantu pembentukan karakter dan penjiwaan dari seorang prajurit yang
gagah berani.
Iringan Musik Tari Eko Prawiro
Iringan
lagunya menggunakan gamelan klasik Jawa meliputi gender, kendang,
demung, saron, kenong, kempul dan gong, dimana iramanya rancak yang
memberi kesan beriringan dan kompak dengan gerak tariannya. Sedangkan
gendhingnya menggunakan gendhing lancaran, srepeg dan palaran.
Sebuah tarian lepas dengan ide penyusunannya yang kreatif dengan melihat sisi tentang keprajuritan yang dirangkai dengan elemen-elemen penunjangnya secara ekspresif dan lengkap serta utuh, yang mampu menumbuhkan kenikmatan bagi penikmatnya. (Soebijanto/reog biyan)
ma kasih nggih
BalasHapus